[Cerpen] Pengantin Angin
Perempuan itu, Maryam, istri yang baru kunikahi selama sembilan puluh hari hilang. Hilang tanpa bekas, tanpa secarik pun catatan di atas kertas, tanpa surat, pun pesan-pesan tersirat. Ia hanya hilang. …
Baca Selengkapnya »Perempuan itu, Maryam, istri yang baru kunikahi selama sembilan puluh hari hilang. Hilang tanpa bekas, tanpa secarik pun catatan di atas kertas, tanpa surat, pun pesan-pesan tersirat. Ia hanya hilang. …
Baca Selengkapnya »Kelebihan cerpen-cerpen Damhuri Muhammad adalah pengolahan dan penyajiannya yang paripurna. Setiap tema, alur, penokohan, bahkan kata per kata seperti dipilih dengan hati-hati dan diracik dengan …
Baca Selengkapnya »Di desa kami yang sunyi, Sindangwangi, semua orang tak pernah lupa tentang Sukandar. Ia bukan hanya dikenal karena hidupnya yang bagai legenda berjalan, tapi juga karena cara kematiannya yang masih …
Baca Selengkapnya »Burung itu datang lagi dan mulai bernyanyi, tepat tengah hari sehabis para jamaah salat Jumat meninggalkan musala renta di tengah kampung. Musala yang hanya diisi oleh beberapa orang tua sedangkan …
Baca Selengkapnya »Permusuhanku dengan Ibu selalu dimulai dari pertanyaan yang sama: “Kapan kamu akan nadran ke makam anakmu?”. Pertanyaan itu pun berulang setiap tahun di setiap kali kepulanganku ke Babakan. Bagi Ibu, …
Baca Selengkapnya »Di daerah pinggiran Tokyo, empat wanita bekerja shift malam di pabrik makanan kotak. Beban hidup yang berat dan utang menumpuk membuat Yayoi, salah satu dari mereka, tak tahan lagi. dia membunuh …
Baca Selengkapnya »Saya kerap tercengang dan iri ketika membaca puisi-puisi Hasan Aspahani di Telimpuh. Tercengang karena di tangan Hasan, segala benda di hadapan yang tadinya biasa saja ternyata bisa menjadi momen dan …
Baca Selengkapnya »