Daftar Bacaan, Januari 2011

Foto: Freepik

Sejujurnya, tidak banyak buku yang aku baca bulan ini meski aku sudah memasang target. Buku-buku berikut ini aku baca di tengah gencarnya serangan kesibukan di kantor dan serangan penyakit gejala tifus yang membuatku jadi seperti zombi berbalut tulang:

  1. MADAME WU (Pearl S. Buck)

    Khas banget Pearl S. Buck yang orang Amerika tapi tinggal di Cina. Tidak sebagus The Good Earth, tapi lumayan lah.

  2. LELAKON (Lan Fang)

    Membacanya di tengah gejala tifus, tidak bisa banyak memberikan ulasan. Yang bikin aku sebel, aku tidak bisa membedakan apakah ini surealis atau bukan sehingga sampai sekarang aku tidak bisa mengatakan bahwa aku menikmatinya.

  3. THE KING OF TORTS (John Grisham)

    Di buku ini Grisham kehilangan humor-humor segarnya. Lagi pula, perihal gugatan masal sepertinya kurang menarik untuk pembaca WNI seperti aku yang bahkan tidak hafal butir-butir pancasila.

  4. SAMMY’S HILL (Kristin Gore)

    Chicklit. Lebay. Terlalu memaksakan pesan moral di balik tokoh Sammy yang digambarkan berkarakter abnormal oleh penulisnya.

  5. INKHEART (Cornelia Funke)

    Aku suka buku-buku jenis seperti ini, dan dari semua buku yang aku baca bulan ini, buku inilah yang paling berkesan. Tapi ulasan School Library Journal di blurb yang menyebut-nyebut buku ini sebagai alternatif hebat untuk saga Harry Potter terasa membesar-besarkan. Walau buku ini sudah difilmkan dengan bintang utama Brendan Fraser (aktor kesayangan aku), tetap saja Inkheart tidak bisa menyamai Harry Potter.

  6. EAST WIND, WEST WIND (Pearl S. Buck)

    Di novel ini Pearl S. Buck seakan ingin menanamkan wacana bahwa kebudayaan barat itu lebih baik daripada timur walau beliau berusaha menyamarkannya dengan setting budaya Cina yang kental.

  7. ROSARY MURDERER (Richard Montanari)

    Membaca buku ini lebih untuk tujuan riset. Di dalamnya banyak istilah-istilah asing yang tak lazim dan belum diserap ke bahasa Indonesia. Sayangnya, tidak ada catatan kaki pula.


Well, karena buku-buku yang aku baca bulan ini tidak begitu menarik untuk dijadikan resensi, so postingan resensi ditunda dulu yah (bilang aja lu males, Chan). Hehehe…oke, ngaku deh. Aku emang lagi males meresensi dan lebih banyak mencurahkan pikiran untuk menulis hal lain.

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Peminum kopi fundamentalis. Hobi membaca buku fiksi fantasi dan mendengarkan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, menulis cerpen, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.