FAQ tentang Menulis Cerpen

Foto: Vecteezy

Beberapa pertanyaan di bawah ini sering sekali diajukan ketika saya menjadi tutor, beberapa lainnya diajukan melalui japri. Bagi yang memiliki pertanyaan yang sama, semoga jawaban saya bisa mengakomodasinya.

  • Cerpen yang baik itu seperti apa?

    Cerpen yang memenuhi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah cerpen.

  • Cerpen yang bagus itu seperti apa?

    Tergantung selera pembaca. Like and dislike.

  • Bagaimana caranya mencari ide?

    Silakan baca artikel “Cara Mencari Ide Cerpen” yang pernah saya tulis.

  • Apakah ketika mencari ide, saya harus sudah tahu akhir ceritanya?

    Sebaiknya memang iya. Tapi apabila ketika dalam proses penulisan Anda menemukan ending yang lebih baik, kenapa tidak?

  • Berapa lama Teh El biasanya menulis cerpen?

    Dua jam sampai tiga tahun.

  • Sebaiknya menulis isi dulu apa judul dulu?

    Tergantung apa yang datang duluan. Setan inspirasi kadang tidak bisa ditebak. Pun, proses kreatif setiap cerpenis berbeda-beda. Saya sendiri lebih sering membuat judul dulu lalu kalimat atau paragraf pertama.

  • Saya tidak suka membuat kerangka karangan tapi selalu bermasalah dengan keberlangsungan cerita. Jadi bagaimana?

    Buatlah kerangka karangan di kepala Anda. Tak usah dituliskan.

  • Apakah setiap cerpen harus membawa pembaca kepada kebaikan?

    Kita cerpenis, bukan nabi. Tolong jangan repot-repot.

  • Boleh tidak saya meniru gaya bercerita penulis lain?

    Boleh, silakan. Tapi hati-hati dengan plagiasi. Kenali batas-batasnya.

  • Apakah saya boleh menuliskan pengalaman pribadi?

    Kalau pengalaman Anda itu menarik, silakan dituliskan.

  • Ketika menulis cerpen, kadang saya mandeg. Apa yang harus saya lakukan?

    Tinggalkan dan lakukan hal lain. Tidak perlu dipaksakan, sebab menulis juga butuh jeda.

  • Apa yang dimaksud dengan segmentasi pembaca?

    Kelompok pembaca Anda. Bisa dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, strata sosial, ekonomi, agama, dll.

  • Apakah ejaan itu penting?

    Ya.

  • Tapi saya belum paham ejaan yang benar.

    Pelajari.

  • Tapi saya tidak punya buku EYD.

    Ada EYD daring yang bisa diunduh atau diakses gratis.

  • Tapi saya tidak bisa mengakses internet.

    Sok loba pisan alesan eung kamu mah.

  • Bagaimana caranya supaya tulisan saya dimuat di media?

    KIRIMKAN KARYA ANDA.

  • Alamat e-mailnya?

    Cari sendiri atuh.

  • Saya sudah mengirimkan karya ke media tapi belum dimuat juga. Kenapa ya?

    Satu, karya Anda tidak sesuai dengan kriteria media ybs. Dua, ada masalah dengan kualitas karya atau belum layak muat. Tiga, belum rezeki aja.

  • Apakah harus kenal dengan redaktur agar naskah saya dimuat?

    Tidak.

  • Apakah harus terkenal dulu baru dimuat?

    TIDAK.

Salam,

~eL

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Peminum kopi fundamentalis. Hobi membaca buku fiksi fantasi dan mendengarkan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, menulis cerpen, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.

Artikel Menarik Lainnya: