Hoammmm! Ngantuk. Tidur jam tiga pagi, keracunan kopi, overdosis nikotin. Malam tadi memang melelahkan. Tapi ritual begadang seperti itu terbayar oleh naskah fix yang sekarang teronggok manis di depang gue. Anjrit! 121 halaman, untung aja gue masih hidup sampe sekarang ^ ^
Naskah setebal dan seberat itu gue rampungkan dalam waktu kurang dari setahun (11 bulan aja banggaaaa…). Yaeyalah, daripada naskah novel gue yang lain mah udah ngendon selama bertaon-taon, bukannya selesai, eh malah ilang. Masih mending yang ini dong. Walau lama yang penting mah selesai.
Jadi, apakah naskah gue ini sejenis novel? Bukan. Ini semacam personal literature tentang Salwa, tentang suka duka gue punya anak kek dia. Gue nggak bakalan ngasih bocoran banyak dulu karena naskah ini masih diedarkan untuk rough endorsment sebelum gue kirim ke penerbit.
Dan apakah gue yakin kalau penerbit akan meluluskan naskah gue? Yakin! Karena optimis itu harus. Gue udah melakukan usaha terbaik gue, semaksimal gue, kalau akhirnya happy ending ya alhamdulillah. Kalau nggak? Ya bikin aja lagi, apa susahnya.
Hoammm… masih ngantuk nih -_-
Proyek gue selanjutnya adalah merampungkan naskah-naskah lomba yang semakin hari semakin nggak jelas. Tapi sebelum itu, kayaknya harus bikin ‘markas’ dulu. Karena kamar gue udah nggak memadai.