Kaidah Penulisan Judul

Foto: Cottonbro (Pexels)
  • Cara Bijak Ramah Lingkungan dan Menghemat Uang
  • Dari Penjara Ke Penjara
  • Telekomunikasi untuk Kemakmuran Bangsa
  • Pada Sebuah Kapal
  • Jurai: Kisah Anak-anak Emak di Setapak Impian

Dari kelima judul buku yang saya sebutkan di atas, yang manakah yang penulisannya tepat dan tidak tepat? Jika Anda masih bingung untuk mengidentifikasi, saya mau berbagi tip tentang penulisan judul.

Judul dalam postingan ini mengacu kepada judul setiap karangan, seperti judul buku, cerpen, puisi, postingan blog, makalah, bab, dan subbab. Untuk mempermudah, saya akan membaginya ke dalam penggunaannya.

Judul sebagai Judul

Judul sebagai judul artinya kata/frasa/kalimat yang digunakan sebagai judul karangan baik itu cerpen, buku, puisi, artikel blog, dan lain-lain. Dengan kata lain, bagian yang terpisah dari isi karangan itu sendiri.

Pemilihan Jenis Huruf

Berdasarkan jenis huruf, ada dua cara penulisan judul:

  1. Uppercase

    Semua menggunakan huruf kapital.

    Contoh:

    • NEGERI PARA ROH
    • LUKISAN DARI NERAKA
  2. Title Case

    Hanya huruf pertama setiap kata yang ditulis kapital, kecuali kata tugas dan kata depan. Pembahasan lebih detail tentang poin ini akan dibahas di subbab setelah ini.

    Contoh:

    • Di Tanah Lada
    • Kisah-Kisah Tengah Malam

Saya tidak bisa menemukan referensi valid mengenai penggunaan paling tepat kecuali hasil “ijmak” sebagai penulis dan penata letak buku. Berikut beberapa pertimbangan penggunaan jenis huruf pada judul.

  • Gaya Selingkung

    Dalam penulisan buku, setiap penerbit biasanya memiliki gaya selingkung tersendiri, termasuk dalam penulisan judul. Hal ini juga berhubungan dengan konsep desain buku secara keseluruhan.

  • Keterbacaan (readability)

    Ada beberapa jenis huruf yang lebih terbaca jika menggunakan huruf kapital, ada pula yang lebih bisa terbaca jika menggunakan title case.

  • Hierarki Judul

    Ada beberapa judul buku yang memiliki subjudul dan atau tagline. Untuk memudahkan pembaca, maka digunakan dua jenis huruf, misalnya uppercase untuk judul utama dan tittle case untuk subjudul.

  • Hierarki Bab dan Subbab

    Naskah yang memiliki beberapa subsubbab biasanya lebih mudah dibaca jika menggunakan kombinasi jenis huruf uppercase dan tittle case.

  • Berdasarkan peraturan yang mengikat

    Misalnya skripsi, disertasi, peraturan pemerintah, dan lain-lain.

Tip:

Saya menyarankan untuk mengagunakan title case karena lebih mudah dibaca daripada uppercase, terutama jika judul karangan atau artikel Anda lebih dari tiga kata.

“Apakah jenis huruf dalam penulisan artikel blog berpengaruh terhadap SEO?"

Sepengetahuan saya tidak. Pemilihan jenis huruf dalam artikel blog dan media digital lainnya hanya berdasarkan readability.

Cara Menulis Judul Berdasarkan PUEBI

Menulis judul juga tidak lepas dari tata bahasa atau ejaan.

Catatan:

Judul berbahasa Indonesia yang berfungsi sebagai judul karangan tidak ditulis miring, penggunaan huruf miring di dalam contoh kalimat hanya dimaksudkan untuk pengkhususan kata.

  1. Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) ditulis kapital kecuali kata tugas (di, ke, dari, dan, yang, untuk, pada, dengan, daripada, dalam, oleh, sebagai).

    Contoh:

    • Cara Bijak Ramah Lingkungan dan Menghemat Uang
    • Dari Penjara ke Penjara
    • Telekomunikasi untuk Kemakmuran Bangsa

    Contoh kata ulang:

    • Perempuan-Perempuan Penakluk Badai
    • Jurai: Kisah Anak-Anak Emak di Setapak Impian
  2. Kata ulang berimbuhan hanya huruf pertama yang ditulis kapital.

    Contoh:

    • Buku Pelajaran Surat-menyurat Indonesia
    • Bermain-main dengan Lego
  3. Kata tugas yang terletak di awal tetap ditulis kapital.

    Contoh:

    • Pada Sebuah Kapal
    • Di Kaki Bukit Cibalak
    • Dari Negeri Asing
  4. Partikel yang ditulis terpisah, hanya kata pertamanya yang ditulis kapital.

    Contoh:

    • Aku Akan Mencintaimu, Apa pun yang Terjadi
  5. Judul tidak diakhiri dengan tanda titik. Tanda baca yang bisa dipergunakan di akhir judul adalah koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan elipsis (…).

    Contoh:

    • Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
    • Brak!
  6. Kaidah di atas juga berlaku untuk penulisan subjudul, subbab, atau tagline.

  7. Jika terdapat angka di dalam judul, penulisannya tetap mengikuti kaidah penulisan kata bilangan.

    Contoh:

    • Tiga Malam di Cianjur
    • The 2012 Story
  8. Penulisan judul dalam bahasa asing. Jika seluruh judul adalah bahasa asing, maka tidak ditulis miring. Jika hanya sebagian atau beberapa kata yang menggunakan bahasa asing sedangkan kata lainnya menggunakan bahasa Indonesia, maka kata yang memakai bahasa asing ditulis miring.

    Untuk penulisan huruf kapitalnya tetap mengikuti kaidah bahasa asing yang digunakan.

    Contoh:

    • Bloger sebagai Karier dan Bloger sebagai Have Fun
    • The Girl on the Train
    • Tutorial Meng-upgrade Windows

Judul di Dalam Kalimat

Penulisan judul di dalam kalimat agak sedikit berbeda dengan judul yang difungsikan sebagai judul tulisan. Sebagai catatan, saya akan menggunakan huruf tebal untuk menandai contoh di dalam kalimat, tetapi ini tidak diperlukan saat penulisan.

  1. Judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan atau kalimat ditulis miring. Cara penulisan huruf kapital tetap mengacu kepada cara penulisan judul di bab sebelumnya. cara penulisan huruf kapital untuk Penulis dan nama surat kabar mengacu pada penulisan huruf kapital di tulisan lain.

    Buku di poin ini juga berlaku untuk novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan e-book.

    Contoh:

    • Novel favorit saya adalah Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.
    • Langit Amaravati telah menerbitkan empat buah buku tunggal, salah satunya adalah kumpulan cerpen Payudara.
    • Bagaimana caranya mengirim cerpen ke Kompas?

    Bila Anda merasa sedikit bingung,

    • Novelku yang berjudul Negeri Para Roh sudah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
  2. Judul puisi, cerpen, artikel blog, makalah, skripsi, atau bab diapit dengan tanda petik ("") dan tidak ditulis miring.

    Contoh:

    • Sudah dua minggu aku mengirimkan puisi “Setikam Sunyi” ke koran Pikiran Rakyat, tetapi belum dimuat juga.
    • Sudah tahu cara membaca Google Analytics? Ini, nih, ada artikel “Cara Membaca Google Analytics” yang ditulis teman saya.
    • Besok saya akan mewawancarai redaktur majalah Gadis untuk keperluan riset skripsi “Pengaruh Media Cetak Terhadap Minat Baca Masyarakat”.

    Bedakan dengan yang ini:

    • Aku sudah membaca cerpenmu yang berjudul “Payudara” di dalam kumpulan cerpen Payudara, ceritanya menyedihkan sekali.
    • Untuk mengetahui pemilihan jenis huruf yang tepat, coba baca bab “Tipografi” dalam buku Desain Komunikasi Visual.
Tip:

Bila Anda sedikit bingung untuk membedakan antara judul buku dan karangan, tipnya adalah: bila karya itu sudah diterbitkan ke dalam bentuk buku dan/atau e-book,


Demikian ngobrol-ngobrol kita tentang cara menulis judul dan penggunaan judul di dalam kalimat. Semoga bermanfaat.

Salam,

~eL

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Peminum kopi fundamentalis. Hobi membaca buku fiksi fantasi dan mendengarkan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, menulis cerpen, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.